Review Film Black Hat: Mengejar Hacker Internasional Sampai ke Jakarta
Dengan banyaknya kasus serangan hacker besar-besaran antar negara dan organisasi yang terjadi saat ini, film yang dihadirkan oleh sutradara Michael Mann berjudul ‘Black Hat’ sepertinya bisa sedikit menggambarkan kinerja para hacker menjalankan setiap aksinya, terutama aksi kejahatan di dunia maya. Penuh rahasia, kode dan tanpa jejak, namun bisa menghasilkan kerusakan yang berpengaruh besar bagi target sasaran, disamping para hacker tersebut juga meraup keuntungan dari kasus pencurian uang. Seolah perang sistem telah menjadi tren yang memperlihatkan efektifitas dan efisiensi serangan-serangan melalui peretasan sistem hingga menyebabkan senjata makan tuan bagi target mereka.
Black Hat dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai aktor utama memerankan Nicholas Hathaway, seorang hacker profesional yang menjadi tahanan pemerintah AS karena aksi pembobolan bank. Namun kali ini ia dimintai bantuan oleh FBI atas rekomendasi dari kawan lama Hathway yang bekerja di kementrian pertahanan China bernama Ceng Da Wai (Wang LeeHom). Ini terjadi setelah terjadi peretasan di sistem pembangkit tenaga nuklir di China yang menyebabkan reaktor nuklir meledak dan saham keledai yang secara tiba-tiba naik hingga 250%. Da Wai dan Hathaway bekerja sama dengan FBI untuk membongkar sindikat peretas yang diidentifikasi telah menggunakan malware yang pernah dibuat oleh Hathway dan Da Wai semasa kuliah dulu.
FBI, Da Wai, Hathaway serta Lien adik Da Wai mulai menyelusuri jejak hacker yang ternyata beraksi tidak sendirian. Para peretas ini telah membentuk kelompok yang tersebar di berbagai negara, dan sangat berbahaya. Kelompok peretas ini juga terlatih menggunakan senjata api untuk melindungi dirinya. Yang cukup membingungkan Hathway dan timnya yaitu motif dari para pereteas ini. Para peretas dengan hebat menyembunyikan motif mereka, karena tidak ada pesan ataupun ancaman berbau politik, sara, maupun financial.
Satu persatu jejak hacker membawa tim penyelidik melintasi kota di berbagai negara. Mulai dari Los Angeles, Beijing, Perak hingga Jakarta. Kesulitan yang dihadapi pun semakin berat lantaran Hathway sebagai tahanan sementara tidak mendapat izin untuk pergi dari Amerika. Tim penyelidik ini akhirnya secara diam-diam tanpa bantuan dari pihak FBI untuk menyelesaikan misinya.
Perjalanan tim penyelidik ini juga dibumbui kisah asmara antara Hathway dengan Lein (Tang Wei). Lein terpesona dengan kepintaran dan ketampanan Hathway, membuatnya tak ingin lepas darinya. Meski akhirnya sang kakak Da Wai mengetahui hubungan antara keduanya, tapi mereka tetap fokus menjalankan misinya menangkap para cyber-crime tanpa identitas dan tanpa motif tersebut.
Film yang digarap Michael Mann ini dihadirkan dalam durasi yang cukup panjang yaitu 133 menit. Dengan durasi panjang dan alur cerita rumit tersebut, penonton seolah ikut terbawa dalam perjalanan Hathway mengejar hacker melintas benua. Uniknya film ini lebih memiliki kesan Asia dibandingkan Hollywood karena sebagian besar pemeran dan lokasi pengambilan dilakukan di China dan Asia Tenggara. Cukup aman karena Black Hat tidak mengangkat unsur-unsur politik maupun budaya dalam konflik film, justru amat jarang terjadi jika melihat di layar lebar tentang kerja sama antara China dan Amerika.
Pengambilan gambar serta scene adegan juga dilakukan dengan rapi, jika dibayangkan kesulitan tim produksi untuk melakukan syuting di lintas negara dengan kondisi berbeda. Tentu tim produksi harus melakukan riset yang cukup untuk mempertimbangkan waktu dan lokasi syuting sebelum melakukan pengambilan gambar yang apik.
Efek backsound juga sangat mendukung suasana film hingga bagian akhir. Ledakan-ledakan bom atau senjata terdengar nyata membawa penonton hanyut dalam ketegangan. Sedikit nilai minus untuk film ini secara pribadi saya katakan justru datang dibagian akhir film. Entah mengapa dibagian akhir film, tema perang teknologi justru seperti disingkirkan digantikan aksi battle personal. Selain itu dialog antar pemeran juga seperti hilang, sangat drastis jika dibandingkan dengan bagian awal. Kesinambungan Hathaway sebagai orang pembantu FBI juga tidak terlihat, dan ini justru dialami sejak awal perjalanan Hathway dari Los Angeles ke Beijing. Seolah FBI sama sekali tidak ikut serta dalam kasus tersebut.
Meski demikian, bagian akhir film justru akan menjadi yang paling ditunggu oleh penggemar film Tanah Air. Apalagi tujuan terakhir Hathaway dalam mengejar hacker adalah di Indonesia. Penonton tanah air akan sangat familiar dengan lokasi-lokasi di ibukota Jakarta. Beberapa dialog berbahasa Indonesia juga bisa anda saksikan di film tersebut.
Selain Chris Hemsworth, Wang LeeHom dan Tang wei, film ini juga diisi oleh pemeran pembantu lain seperti Viola Davis, Holt McCallany, Ritchie Coster, dan Yorick van Wageningen. Black Hat akan segera menghentak bioskop kesayangan anda di pertengahan bulan Januari ini.
Detail Film Blackhat (2015)
Tanggal Rilis: 16 Januari 2015
Genre: Action Crime
Durasi: 133 menit
Sutradara: Michael Mann
Pemain Chris Hemsworth, Wang LeeHom, Tang Wei, Viola Davis, Holt McCallany, Ritchie Coster, Yorick van Wageningen
Studio: Legendary Pictures, Universal Pictures
Silahkan kalian download film blackhat (2015) disini
Komentar yang sopan